Ditulis oleh Kamarudin
Alumni 2014 SMA Negeri 1 Sakra Timur
Manusia tumbuh dewasa bukan
karena umurnya namun bagaimana seorang manusia itu bisa tumbuh dewasa karena
bisa melakukan penyerapan pendidikan yang baik. Orang yang berlaku dewasa
bukanlah orang yang berumur di atas 18 tahun keatas, tapi manusia itu bisa
melakukan sebuah tingkah yang dewasa apabila telah mampu melakukan sesuatu itu
dengan akalnya. Dalam hal ini begitu banyak hal yang harus mereka pelajari.
Manusia dewasa telah mampu mempelajari masalah dalam hidupnya, orang yang
belajar adalah orang yang mampu mempelajari dan mengambil ilmu dari
pengalamnnya dan melaksanakan sesuatu dengan berdasarkan pengalamannya. Dalam
hal ini manusia harus mengenal hal-hal yang ada pada dirinya yaitu wujud sifat
hakekatnya sebagai manusia. Wujud sifat hakekat manusia yang disebut dalam buku
(Tirta Raharja dan La Sulo, 1985: 4-11) sebagai berikut.
a. Kemampuan
menyadari diri yaitu bahwa manusia itu berbeda dengan makhluk lain, karena manusia
mampu mengambil jarak dengan obyeknya termasuk mengambil jarak terhadap dirinya
sendiri. Manusia harus mampu mengambil jarak terhadap obyek di luar dirinya
maupun di dalam dirinya sendiri. Kemampuan pengambilan jarak terhadap obyek di
luar memungkinkan manusia mengembangkan kemampuan aspek sosialnya. Sedangkan
kemampuan pengambilan terhadap jarak diri sendiri, memungkinkan manusia
mengembangkan aspek individualnya.
b. Kemampuan
bereksistensi yaitu kemampuan mengambil jarak dengan obyeknya, berarti manusia
mampu menembus atau menerobos dan mengatasi batas-batas yang membelenggu
dirinya. Dalam hal ini manusia mampu menembus ke masa depan atau ke masa
lampau. Kemampuan menempatkan diri dan menembus inilah yang disebut kemampuan
bereksistensi.
c. Kata
hati yaitu kemampuan membuat keputusan tentang yang baik dan buruk bagi manusia
sebagai manusia. Manusia harus memiliki kemampuan mempertimbangkan sesuatu
dalam melakukan sebuah keputusan yang baik dan buruk.
d. Tanggung
jawab adalah kesediaan untuk menanggung akibat dari perbuatannya. Perwujudan
tangung jawab itu adalah dalam hal tanggung jawab terhadap diri sendiri, orang
lain dan tanggung jawab kepada Tuhan. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
berarti menanggung tuntunan kata hati. Tanggung jawab terahadap masyarakat
berarti menanggung tuntunan norma sosial. Tanggung jawab kepada tuhan berarti
menanggung tuntunan tentang agama.
e. Rassa
kebebasan adalah perasaan yang dimiliki oleh manusia yang tidak terikat atas
sesuatu, selain terikat dengan kodrat manusia. Manusia bebas berbuat asalkan
tidak bertentangan dengan tuntunan kodratnya sebagai manusia.
f.
Kewajiban dan hak adalah dua macam yang timbul
sebagai manifestasi dari manusia sebagai makhluk sosial. Keduanya tidak bisa
dilepaskan satu sama lain karena hak tak ada tanpa kewajiban.
g. Kemampuan
menghayati kebahagian bahwa kebahagian manusia itu tidak terletak pada
keadaannya sendiri secara factual, tetapi terletak pada kesanggupannya atau
kekmampuan untuk menghayati semua itu dengan keheningan jiwa, dan mendudukan
hal-hal tersebut dalam rangkaian atau ikatan tiga hal yaitu : usaha,
norma-norma, dan takdir.
Manusia yang belajar adalah
manusia yang bisa memperbaiki atas pengalamannya yang telah lalu, itulah yang
disebut manusia dewasa.